Resensi film “ ada apa
dengan cinta? “
Pemeran : Cinta (Dian Sastrowardoyo)
Rangga (Nicholas Saputra)
Alya (Ladya Cherill), Carmen (Adinia
Wirasiti)
Maura (Titi Kamal), Milly (Sissy Priscillia)
Borne (Fabian Ricardo)
Mamet (Dennis Adhiswara) dan
Pak Wardiman (Mang Diman)
Sinopsis
Bertemakan
cinta di masa-masa SMA, Ada Apa dengan Cinta menampilkan Cinta (Dian
Sastrowardoyo) sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di
sekolahnya yang rutin diadakan tiap tahun. Cerita berawal dari Alya (Ladya Cherill) yang
tubuhnya memar karena kerap dipukuli sang ayah yang kerap cek-cok dengan
ibunya. Alya adalah sahabat karib Cinta dengan teman-temannya yang lain.
Seperti Carmen (Adinia
Wirasti), Maura (Titi Kamal),
dan Milly (Sissy
Priscillia).
Di sekolah,
juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan
menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan teman-temannya
adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga
adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin". Saat Cinta
berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga (buku AKU karya
Syumandjaya). Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi. Dan tanpa
disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Dan membawa pulang buku
itu untuk dibaca.
Cinta
mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun
berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Rangga mengajak
Cinta ke Kwitang,
tempat ia membeli buku lama. Saat di Kwitang, Cinta
teringat akan janji menonton konser bersama teman-temannya. Ia pun meninggalkan
Rangga untuk menonton konser.
Pada suatu
malam Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat,
Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan
pergi ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta
menyanyikan lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta
akan pergi menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Cinta
menjadi sangat menyesal.
Keesokan
harinya, Rangga menyapa Cinta. Namun Cinta justru berkata ketus agar Rangga
tidak mendekatinya lagi. Rangga pun sepakat bahwa ia akan menjauh dari Cinta.
Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya
pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Cinta tidak tahu bahwa saat ia
berkata jujur, teman-temannya yang lain ada dibelakangnya. Cinta juga meminta
maaf kepada teman-temennya yang lain.
Rangga yang
saat itu akan berencana pindah sekolah ke San Francisco dari asal negara Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk
berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Carmen yang saat itu
sedang latihan basket melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga
sekolah. Ia pun segera memberitahukan teman-temannya.
Cinta yang menyadari
cinta sejatinya itu, segera menyusul ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Namun mobil Milly terjepit mobil
lain. Mereka meminjam mobil Mamet (Dennis Adhiswara). Di sana Cinta bertemu dengan
Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri.
Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang
pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa
dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba ke
Bandar Udara Internasional San
Fransisco.
Album
Ost. Ada Apa
dengan Cinta? album lagu tema film 2002 berjudul sama seperti adalah Ada Apa dengan Cinta? yang dibintangi oleh
Dian Sastro dan Nicholas Saputra yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw. Namun untuk hits singel dalam lagu
yang berjudul sama, Ada Apa dengan Cinta? dinyanyikan Melly Goeslaw berduet dengan Erick Benzi sebagai penyanyi pendatang baru.
Namun tidak semua lagu dinyanyikan oleh Melly Goeslaw seperti lagu Tentang Seseorang yang
diciptakan oleh Melly
Goeslaw yang
dinyanyikan oleh Anda Bunga. Soundtrack film ini diproduseri oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed.
Piala
Citra
- · Pemeran Utama Wanita Terbaik (Dian Sastrowardoyo)
- · Pemeran Pembantu Wanita Terbaik (Adinia Wirasti)
- · Sutradara Terbaik (Rudi Soedjarwo)
- · Tata Musik Terbaik (Melly Goeslaw & Anto Hoed)
- · Film Pilihan Masyarakat
- · Skenario (Jujur Prananto, Rako Prijanto, Riri Riza)
- · Film (Ada Apa dengan Cinta?)
- · Pemeran Utama Pria Terbaik (Nicholas Saputra)
- · Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Mang Diman)
- · Pemeran Pembantu Wanita Terbaik (Ladya Cheryl)
Kritik & Saran
Dari sisi editing, film ini termasuk biasa-biasa saja. Tidak
bagus tapi tidak jelek. Perpindahan dari satu scene, ke scene lain bisa
dibilang cukup menarik, misal; bola basket yang memantul dan jatuh menjadi
masakan Rangga, atau intercut antara Cinta di kafe dan Alya di kamar mandi.
Untuk cerita, saya tak mampu berkata apa-apa. Brilian! Kita
disuguhi masalah-masalah remaja pada umumnya, tentang pilihan antara cinta atau
persahabatan, perasaan yang harus dikorbankan, dan lain-lain yang terjadi pada
kehidupan gadis usia belasan. Dibawa dengan pace dan tempo yang tepat sampai ke
klimaks yang sangat seru dan anti-klimaks yang membuat kita bernapas lega.
Ketika Rangga bilang; "aku harus pergi," saya bertepuk tangan. Ternyata
sineas kita mampu membuat ending yang lebih baik dari film Hollywood
kebanyakan. Biasanya dalam film-film remaja di sana, remaja-remaja itu
mengorbankan sesuatu yang jauh lebih penting untuk perasaan mereka.
Kondisi politik Indonesia pun disinggung di sini. Seperti
kondisi Ayahnya Rangga yang harus meninggalkan negeri, juga disinggung pula
konflik upper dan middle class di Jakarta yang disinggung dengan percakapan
Cinta dan Rangga di dapur walaupun memakai lingo remaja. Saya dengan bangga
mengatakan, "This is not just a teen flick!" Jadi overall, rating
yang saya berikan untuk film ini adalah; 9 out of 10. Dikemas sedemikian rupa
film ini menjadi tontonan yang sangat menarik bagi para remaja. Ceritanya yang
bagus dibalut dengan akting yang luar biasa membuat dua jempol saya naik.
Sebuah klasik.
Kesimpulan
Ada apa dengan cinta adalah film cinta yang bagus dan
fenomenal, walaupun biasanya dapat diprediksi karena alurnya mirip seperti film
cinta yang sering dipakai oleh film-film cinta hari ini. Yang membuat film ini
berbeda dengan film-film cinta yang lain adalah pemain-pemainnya yang segar
dengan rasa humor dan permainan yang dramatis. Alur ceritanya juga dirubah
sedikit dan menjadi tak terduga pada masalah atau resolusi seperti bagaimana si
Rangga meninggalkan Cinta untuk sekolah di Amerika Serikat pada akhir cerita.
Yang membuat film ini memuaskan adalah karena filmnya realistis dan membawa
pesan moral mengenai cinta yang dapat dibandingkan oleh remaja-remaja. Seperti
pesan yang penting yaitu bahwa walaupun anda jatuh cinta atau mempunyai
teman-teman yang banyak, anda harus tetap jadi independen dan jangan menjadi
dependen. Rangga, salah satu karakter di filmnya membawa pesan-pesan kepada
Cinta yang penting sehingga membuat filmnya penuh moral dan arti. Filmnya juga
mengandung humor-humor yang efektif yang dibawa oleh si Mamet membuat ceritanya
tidak teralu ganjil.
Film Ada Apa dengan Cinta membuktikan bahwa film-film cinta
Indonesia tidak semua ganjil dan juga film ini juga dapat menginspirasikan para
direktur-direktur pada masa depan untuk terus membuat film romantik yang lucu,
dramatis dan penuh arti. Anda harus nonton film ini untuk mengetahui bahwa
Indonesia punya potensial untuk membuat film yang fenomenal seperti film-film
di Amerika.
Sumber:
·
http://idungjambu.blogspot.com/2009/11/review-ada-apa-dengan-cinta.html