Tuesday, January 3, 2012

Indeks Berpotensi Lanjutkan Kenaikan


JAKARTA – Melambungnya harga minyak mentah di atas US$ 100 karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mampu memicu penguatan harga saham di sektor pertambangan, sehingga indeks lokal menguat lebih dari 48 poin. Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada penutupan kemarin berhasil menguat 48,742 poin (1,28 persen) ke level 3.857,882.
Pengamat pasar uang dari PT Valbury Asia Securities, Alfiansyah, menjelaskan meningkatnya transaksi perdagangan seiring dengan masuknya kembali investor ke bursa. Hal ini membuat indeks menguat hingga di atas 3.850. Para pengelola dana yang mulai menata portofolio investasinya pada awal 2012 serta rendahnya inflasi 2011 mampu menopang penguatan bursa. “Inflasi tahun lalu hanya 3,79 persen, membuka peluang bagi turunnya suku bunga di triwulan pertama 2012,” tuturnya.
Pembukaan bursa regional dan masuknya investor asing ke bursa domestik mampu menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks. Kondisi di Timur Tengah membuat harga minyak kembali berada di atas US$ 100 per barel. Ini memberi sentimen positif bagi saham sektor pertambangan. 

Dua lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor’s dan Moody’s, yang diharapkan juga akan menaikkan peringkat Indonesia ke level investment grade (layak investasi), bisa menjadi penopang penguatan bursa domestik. Namun ancaman S & P akan menurunkan peringkat negara-negara Eropa bisa menjadi ganjalan bagi pergerakan indeks.
Indeks hari ini diprediksi bergerak di kisaran 3.814-3.895. Bila kecemasan di Timur Tengah terus bergulir dan harga minyak kembali naik, kenaikan indeks masih bisa berlanjut. “Namun bila perhatian investor beralih ke masalah krisis Eropa, indeks akan terkoreksi,” Alfiansyah memaparkan.| PDAT | VIVA B. KUSNANDAR


sumber : koran tempo

No comments:

Post a Comment