Tuesday, January 3, 2012

WHO Peringatkan Peneliti Rekayasa Virus Flu Burung


LONDON -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan keras kepada para peneliti yang merekayasa bentuk paling mematikan dari virus flu burung H5N1. Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini khawatir tentang konsekuensi buruk.
Bulan lalu, tim peneliti dari Belanda dan Amerika menyatakan telah menemukan cara untuk membuat virus H5N1 menjadi bentuk yang mudah menular dan menyebabkan pandemi.
WHO tidak melarang penelitian tersebut dilanjutkan guna mendapatkan pengetahuan tentang rekayasa virus. Namun, harus dijelaskan bahwa penelitian tertentu dapat menghasilkan bentuk virus yang lebih berbahaya. "Memiliki risiko tinggi," tulis siaran pers organisasi ini, Jumat pekan lalu.
Dewan Penasihat Nasional untuk Ilmu Pengetahuan dan Biosekuritas Amerika Serikat sudah memanggil kedua tim peneliti tersebut. Badan ini khawatir terhadap publikasi perincian penelitian yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu menjadi senjata biologis dan menggunakannya dalam bioteror.

Mereka juga mengingatkan dua jurnal yang akan mempublikasikan hasil penelitian tersebut. Selain itu, Dewan tersebut ingin membuat versi suntingan yang dinilai layak dipublikasikan.
H5N1 adalah virus flu burung yang sangat mematikan bagi manusia. Sejak pertama kali terdeteksi pada 1997, virus yang menyebar dari unggas ini telah menginfeksi sekitar 600 orang dan menyebabkan lebih dari separuhnya tewas.
Namun, virus H5N1 sejauh ini belum secara alami bermutasi menjadi bentuk yang dapat menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia, meski banyak ilmuwan khawatir mutasi ke arah itu ada kemungkinan bisa terjadi. Jika mutasi tersebut benar terjadi, virus flu burung bakal menjadi ancaman kesehatan terbesar bagi umat manusia.| REUTERS | MAHARDIKA SATRIA HADI



sumber : koran tempo

No comments:

Post a Comment