Tuesday, January 3, 2012

Pendapatan Judi Makau Tembus US$ 33,5 Dolar


HONG KONG -- Bisnis perjudian di Makau memang tak ada matinya. Sepanjang tahun lalu, pendapatan bisnis kasino wilayah bekas koloni Portugis di Cina itu tembus US$ 33,5 miliar atau setara Rp 301 triliun.
Associated Press mengabarkan pendapatan kotor dari ke-34 kasino tersebut meningkat 42 persen dari 2010, yang mencapai US$ 23,5 miliar. Data yang dilansir oleh regulator industri permainan dan hiburan setempat juga menyebutkan, pada kuartal I tahun lalu, bisnis judi di Makau menghasilkan pendapatan 20,51 miliar atau naik 44,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Angka ini menjadi pencapaian tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Pertumbuhan ekonomi Makau meroket sejak pemerintah Cina tak lagi menerapkan perjudian pada 2002. Pembekuan monopoli yang telah berlangsung selama empat dekade itu memungkinkan operator judi asing masuk dan menjalankan bisnisnya.
Hasilnya, sejak 2006, pendapatan bisnis di Makau melampaui kawasan Las Vegas, surga judi dunia yang 
terletak di Amerika Serikat. Makau pun menjadi tempat satu-satunya di Cina yang melegalkan praktek perjudian.| FERY FIRMANSYAH
Blokade Iran Kerek Harga Minyak
FRANKFURT -- Tindakan Iran yang memblokade Selat Hormuz telah mengerek harga minyak dunia ke level US$ 100 per barel. Kenaikan harga ini diperkirakan terus terjadi jika eskalasi konflik semakin memanas.
Dalam perdagangan kemarin, harga minyak rata-rata naik 1,9 persen ke level US$ 100,7 per barel. Harga minyak Amerika West Texas Intermediate mencapai US$ 99, sedangkan harga minyak Brent Eropa mencapai US$ 107. Analis komoditas Landesbank Baden Jerman, Frank Schallenberger, mengatakan harga minyak semakin melonjak jika Iran memperpanjang aksi blokade. "Jika situasi terus memanas, harga minyak bisa naik 20 persen dalam jangka pendek," kata dia seperti dikutip Yahoonews.

Iran memblokir Selat Hormuz, jalur penghubung Teluk Persia dan Laut Arab, lantaran tekanan Amerika atas program nuklir mereka. Jika penutupan berlangsung lama, harga minyak kemungkinan mencapai US$ 150, melampaui harga saat krisis 2008. | FERY FIRMANSYAH

sumber : koran tempo

No comments:

Post a Comment