Tuesday, January 3, 2012

Pengusaha Yakin Penjualan Otomotif Tumbuh 10 Persen


JAKARTA – Sejumlah pengusaha otomotif yakin penjualan mobil nasional akan tumbuh minimal 5-10 persen tahun ini atau mencapai sekitar 968 ribu unit. “Gaikindo masih melakukan analisis, tapi perkiraan pribadi saya minimal di angka itu,” ujar Rizwan Alamsjah, Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kemarin.
Dua faktor positif yang bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan industri otomotif di Indonesia adalah kenaikan peringkat utang Indonesia versi Fitch menjadi BBB- dan pertumbuhan ekonomi yang bagus. “Indonesia semakin menjadi layaknya perempuan cantik yang mengundang investor asing menanamkan modalnya di Indonesia,” katanya.
Pertumbuhan ini merupakan cermin dari geliat perekonomian yang tinggi. “Industri-industri komoditas akan berkembang sehingga membutuhkan armada transportasi. Masyarakat daya belinya akan naik sehingga mereka cenderung membeli mobil,” kata Rizwan.Sepanjang tahun lalu Gaikindo mencatat penjualan mobil di Indonesia sebesar 880 ribu unit, atau meningkat 15 persen dari angka penjualan tahun sebelumnya. “Kalau tidak ada banjir di Thailand dan gempa bumi di Jepang, kami yakin bisa mencetak angka yang lebih besar di tahun 2011,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Gaikindo lainnya, Jongkie D. Sugiarto, yang memproyeksikan penjualan kendaraan tahun ini bakal tumbuh 10 persen. “Pendapatan masyarakat saat ini sedang tinggi-tingginya,” kata Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia ini.
Bila pertumbuhan ekonomi Indonesia terus positif, ditambah pendapatan masyarakat terus naik, angka penjualan kendaraan bermotor juga bisa melebihi angka penjualan yang diperkirakan oleh Gaikindo. Terlebih bila suku bunga acuan atau BI Rate tetap sekitar 6 persen dan kurs rupiah juga tidak fluktuatif. “Penjualan akan semakin bagus,” ujarnya. Walau demikian, Jongkie tetap menyarankan agar pengusaha otomotif tetap mengawasi krisis yang tengah terjadi di Eropa. “Saat ini memang belum ada dampak yang signifikan,” ucapnya. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan akan memperlambat laju penjualan kendaraan bermotor. 

Rizwan juga berpandangan serupa. Krisis Eropa diperkirakan bakal menimbulkan dampak berupa penurunan permintaan ekspor dan menyulitkan industri yang berfokus pada komoditas sehingga sulit berekspansi. “Kalau demikian, permintaan armada transportasi darat akan menurun pula.”
Terkait dengan rencana pemerintah membatasi penggunaan BBM bersubsidi, Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk, Gunadi Sindhuwinata, menilai penjualan kendaraan mobil tidak akan terlalu terganggu. “Penjualan kendaraan didominasi oleh sepeda motor, yang tidak dibatasi penggunaan BBM bersubsidinya. Tetapi tetap harus diwaspadai,” katanya 

No comments:

Post a Comment